Keluarga Harmonis

sebuah gambaran keluarga impian setiap orang, keluarga yang harmonis

Narkoba??? NO!!!!

coba - coba = Kehilangan nyawa

Anak Jalanan

siapa yang akan peduli pada mereka, jika bukan kita???

Pengabdian Masyarakat

Salah satu kegiatan HIMA PLS UNY yang dilakukan di Gunung Kidul, Yogyakarta

Rabu, 30 Mei 2012

download

Senin, 28 Mei 2012

Kesejahteraan Sosial




Berdasarkan artikel yang ada di atas, tentang masalah ekonomi yang dihadapi masyarakat di bantul, saya dapat menganalisis dengan teori n-Ach atau disebut juga teori dorongan berprestasi. Pencetus teori ini adalah McClelland. McClelland mempunyai konsep yang terkena yaitu the need for archievement, kebutuhan atau dorongan untuk berprestasi. Konsep ini disingkat dengan sebuah simbol yang kemudian menjadi sangat terkenal yaitu : n-Ach. Seperti juga konsep etika protestan, keinginan, kebutuhan, atau dorongan untuk berprestasi ini tidak sekadar untuk meraih imbalan material yang besar. Orang yang dengan n-Ach yang tinggi, memiliki kebutuhan untuk berprestasi, mengalami kepuasan bukan karena mendapat imbalan dari hasil kerjanya, tetapi karena hasil kerja tersebut dianggapnya sangat baik (Arief budiman, 1995 : 23).
Mengacu pada teori diatas saya setuju dengan adanya program penurunan angka kemiskinan yang dipacu dengan pemberian bonus. Bonus tersebut dapat menjadi stimulus yang kemudian merangsang para warga desa untuk mengurangi angka kemiskinan di daerah mereka. Hal ini dapat dibuktikan oleh delapan desa yang sudah mendapat bonus tersebut, yaitu Desa Sumbermulyo, Desa Panjangrejo, Desa Srihardono, Desa Selopamioro, Desa Mangunan, Desa Terong, Desa Argosaro dan Desa Srimulyo. Dari kedelapan desa tersebut, sebagian besar menjadi kantong kemiskinan. Mereka dapat mengurangi tingginya angka kemiskinan di daerah mereka karena mereka terangsang oleh bonus yang akan diberikan. Dalam upaya penurunan angka kemiskinan di desa mereka, harus didukung dengan adanya kerjasama antara pamong desa dan masyarakat itu sendiri. Pamong desa tergiur dengan adanya bonus yang akan diberikan, sehingga mereka bersemangat dalam upaya penurunan angka kemisknan di daaerah mereka sendiri. Para warga desa juga harus bekerja sama karena program ini untuk mereka sendiri. Mereka dapat bergotong – royong dalam upaya penurunan angka kemiskinan di desa mereka. Tanpa adanya kerjasama antara warga desa dan pamong desa, penurunan angka kemiskinan di desa mereka tidak akan tercapai dan itu artinya mereka tidak mendapat bonus. Apalagi ditambah satu lagi syarat untuk mendapatkan bonus yaitu penurunan angka kemiskinan harus lebih dari sepuluh persen, hal ini semakin membuat mereka terpacu dan bersemangat untuk menurunkan angka kemiskinan di desa mereka. Menurut saya, tidak ada salahnya jika untuk menurunkan angka kemiskinan dengan cara memberi bonus. Karena benyak dampak positif yang ditimbulkan. Selain berdampak pada perekonomian desa tersebut, tetapi juga berdampak pada perekonomian negara. Jika hal ini diterapkan di daerah lain, mungkin akan terjadi hal yang sama yaitu penurunan angka kemiskinan yang cukup baik. Malah diatas membuktikan bahwa untuk mencapai suatu tujuan, dalam hal ini penurunan angka kemiskinan dibutuhkan suatu dorongan yang kuat, dan dalam masalah ini adalah pemberian bonus tersebut. Semakin besar dorongan yang diberikan, maka akan semakin besar pula keinginan warga masyarakat untuk menurunkan angka kemiskinan tersebut. Selain dengan memberikan bonus, Pemkab Bantul juga memberikan bantuan sosial kemasyarakat sebesar Rp 3 miliar. Bantuan tersebut diberikan dalam rangka menurunkan angka kemiskinan di daerah Bantul. Bantuan di atas diberikan kepada keluarga miskin dan organisasi sosial. Untuk keluarga miskin, bantuan harus digunakan sebagai modal usaha dan untuk organisasi sosial, bantuan harus digunakan untuk biaya kegiatan sosial. Diharapkan para keluarga miskin dan kegiatan sosial masyarakat dapat menggunakan bantuan tersebut dengan sebaik – baiknya agar tujuan yang diharapkan yaitu menurunkan angka kemiskinan dapat tercapai. Selain melallui dinas sosial, penurunan angka kemiskinan juga dilakukan dengan cara memberikan dana Rp 23,5 miliar untuk program pemberdayaan ekonomi keluarga miskin. Pemberian dana ini tidak diberikan pada satu tahap, tetapi diberikan selama beberapa tahap dan sudah dimulai sejak tahun 2006 kemarin. Sudah banyak warga yang merasakan bantuan dana tersebut. Ada sekitar 43000 warga yang sudah menikmatinya. Dana tersebut diberikan kepada setiap kelompok masyarakat. Besar dana tersebut adalah Rp 1 juta untuk setiap kelompok. Dalam hal ini, kembali diberikan stimulus – stimulus yang dapat memacu masyarakat agar lebih berkembang dan menggunakan bantuan tersebut untuk usaha mereka dengan sebaik – baiknya. Stimulus itu adalah dengan adanya bunga yang diberikan setiap tahun sekali. Bunga tersebut sebesar Rp 50.000 . diharapkan para warga yang mendapat bantuan tersebut kembali merasa terpacu dan berkembang menuju ekonomi yang lebih baik. Berdasarkan uraian di atas, hal ini membuktikan bahwa n-Ach yang tinggi dalam sebuah masyarakat akan mengakibatkan pertumbuhan ekonomi bagi masyarakat tersebut. Dan ini juga sangat berpengaruh bagi penurunan angka kemiskinan. Semakin tinggi pertumbuhan ekonomi, maka semakin besar pula penurunan angka kemiskinan tersebut. Seperti yang sudah saya sampaikan di atas bahwa tidak ada salahnya memberikan bonus apabila itu dapat memberikan stimulus agar masyarakat terpacu dan bersemangat menurunkan angka kemiskinan dan memperbaiki kondisi perekonomian mereka. Dampak dari penurunan angka kemiskinan tersebut tidak hanya berdampak pada sektor ekonomi saja, tetapi juga pada sektor lain. Contohyna sektor pendidikan, kesehatan, pembangunan, dll. Jika kita dalam keadaan ekonomi yang kurang mampu, maka pendidikan dinomor duakan, karena  kita lebih mementingkan untuk bertahan hidup, yaitu makan. Sedangkan jika keadaan kondisi ekonomi kita cukup atau lebih, maka pendidikan akan menempati urutan yan sangat penting. Karena pendidikan merupakan bekal untuk mencapai suatu kehidupan yang sejahtera. Sama halnya pada aspek kesehatan, semakin tinggi pendapatan kita, maka semakin terjamin pula kesehatan kita. Semuanya saling berhubungan. Pendidikan juga berpengaruh terhadap pembangunan. Jadi kesimpulannya, penurunan angka kemiskinan dengan memberikan bonus tidak masalah, karena dapat memberikan stimulus agar masyarakat bersemangat dan berpacu dalam usaha penurunan angka kemiskinan di daerahnya. kemajuan bangsa ini di awali dari tingkat ekonomi suatu masyarakat. Semakin sedikit angka kemiskinan yang ada di indonesia, maka semakin maju pula bangsa ini.


DAFTAR PUSTAKA

Budiman, Arief. 1995. Teori Pembangunan Dunia Ketiga. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama
Surat Kabar Harian Kompas Tanggal 26 Oktober 2010